Pages

Nov 13, 2010

Page 98

Pertempuran Terakhir

Makhluk jelek itu menatapmu tajam. Air liurnya menetes dari balik gigi-giginya. 
Kekasihmu tampak terkulai dalam cengkeramannya. Saat itulah timbul keberanianmu untuk menyerang makhluk itu. Sambil berteriak dan melompat secepat kilat, kamu menebaskan kapakmu yang sedari tadi menunggu untuk dipakai. Dan blesh... Makhluk itu terbelah menjadi dua bagian. 
Akhirnya ... pikirmu. Dengan perlahan kamu menggendong kekasihmu keluar gua.