Sia-sia aku berkata
pada dunia kedap suara
Sia-sia aku  mengasah cita-cita
pada jalan menjurang
bukan tajam
bukan  berliku
Aku mencapai sebuah perhentian
di mana ada papan  bertuliskan:
“ lanjut, mati
Terbang, selamat”
yang  berarti aku harus jadi gila
sebelum sampai di ujung sana
Sampaikan  salamku pada ‘harapan no.1’
Aku ingin beralih ke ‘harapan no.2’
‘harapan  no.1’ hanya untuk orang sinting
dan orang-orang sinting yang  telah berhasil ke sana
semuanya mati
jadi uap air yang  mengkristal di udara
lalu turun
jadi air kembali
Ah,  ‘harapan no.2’ pun sama kerasnya
Seperti batu yang
telah  mengendap jutaan abad
Lama aku mengeluh pada peluh
yang  setia menemani
juga lilin yang tak kunjung padam
Oh, dunia  memang kejam
pada orang yang berani berusaha
by. Maulana Sidik Prabowo